Posted on 25 Aug 2018 | 08:04 by Hafidz

Indonesia merupakan negara kepulauan dengan geografis yang terdiri atas lautan, daratan, gunung ataupun lembah. Kondisi negara Indonesia ini mendatangkan berbagai potensi dan risiko terjadinya bencana, baik yang disebabkan oleh alam ataupun kecerobohan dan kelalaian manusia.

Bencana merupakan suatu kejadian yang tidak diinginkan dan selalu mendatangkan kerugian baik materi maupun imateri bagi yang terkena. Bencana ini adalah suatu hal yang tidak bisa dihindari, akan tetapi bisa diantisipasi dampak dan kerugiannya apabila masyarakat maupun tenaga kesehatan mempunyai pengetahuan serta wawasan yang cukup baik untuk mengantisipasinya.   Oleh karena itu, kesadaran terhadap bencana dan penanggulangannya adalah suatu hal yang sangat penting bagi masyarakat.

Penanggulangan terhadap bencana ini menjadi ranah lintas sektor, salah satunya dari tenaga kesehatan. Penanggulangan bencana meliputi beberapa ranah diantaranya adalah tahap pre, intra dan pasca hospital. Oleh karena itu peran tenaga kesehatan dalam hal ini perawat menjadi faktor yang sangat penting dalam upaya penanggulangan bencana ini.

Program pendidikan Sarjana keperawatan STIKES ‘Aisyiyah Surakarta sebagai salah satu lembaga yang mencetak tenaga kesehatan mempunyai unggulan disaster manajemen. Dengan adanya unggulan ini, maka penguasaan teori dan praktik terkait penanggulangan bencana menjadi hal yang vital sebagai bekal bagi mahasiswa ners untuk mewujudkan unggulan tersebut. Sehingga berdasarkan hal tersebut, adanya kuliah pakar diperlukan untuk memenuhi visi dari prodi sarjana keperawatan tersebut.

Kuliah Pakar Manajemen Disaster in Nursing, diselenggarakan dengan tujuan untuk membekali mahasiswa prodi Sarjana Keperawatan dalam hal pengetahuan tentang konsep, peran serta kompetensi perawat dalam penanganan bencana yang terjadi.

Kuliah Pakar dengan tema Manajemen Disaster in Nursing telah diselenggarakan di Auditorium Siti Baroroh Baried Kampus 1 Stikes ‘Aisyiyah Surakarta pada hari Sabtu tanggal 18 Agustus 2018. Pembicara dalam kuliah pakar ini adalah dr Wahyu Indianto, MH selaku praktisi penanganan bencana di kota Solo. Tak kurang 500 peserta, kuliah Pakar ini diikuti oleh mahasiswa semester 2, 4 dan 6 serta dosen dari Prodi Sarjana Keperawatan.

Pada kegiatan Kuliah pakar ini disampaikan antara lain tentang berbagai potensi bencana yang ada di Indonesia, tahapan dalam penanganan Bencana, Koordinasi lintas sektoral dalam penanganan  bencana juga peran dan  kompetensi yang diharapkan dimiliki serta dijalankan oleh perawat dalam kebencanaan.

dr Wahyu juga menekankan agar selain penguasaan teori, mahasiswa sebagai calon perawat juga perlu menguasai skill dasar dalam penanggulangan bencana serta melakukan simulasi- simulasi dasar dan terjun langsung dalam pelayanan kebencanaan dengan menjalin kerjasama dengan lembaga-lembaga penanggulangan bencaa yang ada di masyarakat seperti Tagana, PMI, ataupun MDMC untuk lembaga yang berafiliasi dengan Muhammadiyah melalui kegiatan kemahasiswaaan yang telah ada. Sehingga dengan demikian ketrampilan mahasiswa dalam penangananan bencana semakin terasah dengan baik.

Akhirnya, dengan adanya kuliah pakar ini diharapkan dapat memberikan manfaat dalam hal meningkatkan pengetahuan tentang manajemen kebencanaan sehingga dapat ditindaklanjuti dan digunakan sebagai dasar dalam mewujudkan visi misi prodi Sarjana Keperawatan. (Anjar/Hafidz)